“Jangan macam-macam dengan negara ini. Apalagi kelompok gerakan radikal, kami siapkan perangkat, termasuk sanksi,” katanya dalam Kuliah Umum di Gedung Serbaguna Rektor UBT lantai 4 pagi tadi (08/06/2017)
Nasir menambahkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Hukum dan Hak Asasi Manusia Wiranto. Namun sejauh ini, kata dia, belum ada temuan dosen dan mahasiswa yang terlibat terorisme dan radikalisme.
Nasir mewajibkan seluruh perguruan tinggi membekali mahasiswa dengan kegiatan bela negara dan wawasan kebangsaan. Metode dan caranya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
“Telah melakukan deklarasi bersama dengan Rektor PTN dan PTS, Indonesia bebas radikalisme, terorisme, menjaga NKRI dan antinarkoba,” katanya.
Sementara itu, Rektor Universitas Kaltara (Unikal) Dr. Jabarsyah menjamin kampusnya bebas dari paham radikalisme dan terorisme. Meskipun terbilang baru, pihkanya selalu memberikan penguatan kepada seluruh mahasiswa, dosen, dan pejabat yang ada dengan toleransi beragama serta adat dan berbudaya.
“Kami menolak aliran yang merongrong NKRI dan pemerintah yang sah, kami Indonesia dan itu yang sudah kami tanamkan sejak dulu dengan pendekatan Nasionalis serta bela Negara”, Ucap Jabar. (Ib)
Add comment